Senin, 10 Ferbuari 2020 (15 Shevat 5780)
Lalu sahut Musa: "Bagaimana jika mereka tidak percaya kepadaku dan tidak mendengarkan perkataanku, melainkan berkata: TUHAN tidak menampakkan diri kepadamu?"
Apa Yang ada ditanganmu?
Lalu sahut Musa: "Bagaimana jika mereka tidak percaya kepadaku dan tidak mendengarkan perkataanku, melainkan berkata: TUHAN tidak menampakkan diri kepadamu?"
TUHAN
berfirman kepadanya: "Apakah yang di tanganmu itu?" Jawab Musa:
"Tongkat."
(Kel 4:1-2)
(Kel 4:1-2)
Kegentaran Musa untuk
bertemu Firaun bukan hanya logis, tapi juga sangat pribadi. Bisa dibayangkan, selama
40 tahun dia tinggal di Istana Firaun, kemudian melarikan diri karena masalah, untuk
kembali ke tempat itu membutuhkan keberanian yang tidak kecil. Apalagi Musa kembali tanpa membawa kekuatan fisik
apapun.
Meskipun Tuhan sudah
membuat janji akan menyertai Musa (Kel 3:14), bahkan Dia sendiri yang akan
memaksa Firaun, tapi ternyata kegentaran itu masih tersisa.
Tetapi Aku akan mengacungkan tangan-Ku dan memukul Mesir dengan segala perbuatan yang ajaib, yang akan Kulakukan di
tengah-tengahnya; sesudah itu ia akan membiarkan kamu pergi. (Kel 3:20)
Untuk meyakinkan Musa,
akhirnya Tuhan bertanya sebuah pertanyaan sederhana, “Apakah yang ditanganmu
itu?” Tuhan sedang mengatakan kepada Musa, apapun yang ditangan bisa
digunakan Tuhan untuk menjadi alat menyelesaikan mandat.
Tongkat yang ditangan
Musa itulah yang akhirnya menjadi alat profetis untuk melakukan mujizat-mujizat
didepan Firaun, dan Mesir (Kel 7:9, 7:17, 8:5, 8:17, 9:23, 10:13). Sampai akhirnya,
tongkat yang sama dipakai Tuhan untuk membelah laut merah. Salah satu mujizat
terbesar dalam sejarah umat manusia terjadi karena sebuah tongkat.
Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah
tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel
akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering. (Kel 14:16)
Tuhan bisa menggunakan
apapun yang ada karena Dia adalah Tuhan. Karena sebenarnya bukan tongkatnya,
atau bahkan Musa, tapi tangan Tuhan sendiri yang memaksa Firaun melepaskan Israel
(Kel 3:19).
Seperti juga Musa, apa
yang ada ditangan kita bisa digunakan untuk menyelesaikan setiap mandat Ilahi
yang kita emban. Setia kepada perkara kecil maka Tuhan akan melipatkan apa yang
ada (Mat 25:21, Luk 16:10, Luk 19:17).
Kita semua hanya alat yang bisa dipergunakan apabila kita mau, taat, dan
setia. “Oleh Paulus
Allah mengadakan mujizat-mujizat yang luar biasa..” (Kis 19:11)
Tuhan selalu bekerja sama
dengan orang-orangNya (I Kor 3:9). Dia yang membuat rencana, dan menjamin
kemenangan, bahkan melakukanNya sendiri, tapi dia membutuhkan Musa, Paulus, dan
kita untuk menjadi tangan, kaki, mata, telinga, dan mulutnya. Kita hanya perlu menyerahkan tongkat kita kepada
Tuhan untuk dipergunakan bagi kepentingan kerajaan.
Pendalaman Alkitab:
Kata tongkat dalam bahasa Ibrani dipakai
kata matteh (H4294) yang bisa diartikan tongkat kerajaan, atau
ranting/cabang biasa, dan juga menggandung arti kata suku. Dalam kisah Esther
(Esther 4:11), tongkat kerajaan (scepter) yang diberikan ke Esther berarti
kemurahan. Dalam Yoh 15:1-8, kita adalah carang/ranting yang tidak bisa hidup
sendiri tanpa dicangkokkan. Kata matteh juga digunakan untuk kata suku
(Kel 35:30) yaitu kumpulan orang yang disatukan karena darah keluarga, atau
tempat tinggal, biasanya dipimpin seorang kepala yang membawa tongkat (Bil 17:6-8)
Bukan apa yang kita
punya, tapi bagaimana kita menggunakan yang ada yang penting.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar