Rabu, 12 Februari 2020

Itulah Nama-Ku


Rabu, 12 Februari 2020 (17 Shevat 5780)


Itulah nama-ku


Bacaan : Maz 93:1-5

Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel: TUHAN, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu: itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku turun-temurun. (Kel 3:15)


Tuhan memberi pesan kepada Musa untuk menyatakan siapa diriNya kepada orang Israel sebagai Allah (Elohim) Abraham, Ishak, dan Yakub. Mandat yang diterima Musa untuk mengeluarkan Israel dari Mesir adalah bagian dari cerita, dan perjanjian Tuhan terhadap Abraham, Ishak, dan Yakub.

Pernyataan ini penting, karena di dalam Kristus, kita pun adalah keturunan Abraham (Gal 3:29) yang artinya kita juga mengakui, dan menyembah Tuhan yang sama yang disembah orang Israel.  Tuhan yang membelah laut merah untuk menyelamatkan Israel, adalah Tuhan yang sama yang kita sembah.

Tuhan kita tidak pernah berubah dulu, sekarang, sampai selama-lamanya. Dialah Raja kekekalan. (Maz 93:2, Yer 10:10, Ibr 13:8). Bahkan sebelum gunung-gunung dilahirkan, kata pemazmur, Dia adalah Allah!

Sebelum gunung-gunung dilahirkan, dan bumi dan dunia diperanakkan, bahkan dari selama-lamanya sampai selama-lamanya Engkaulah Allah.  (Maz 90:2)

Dari selamanya sampai selamanya berarti tidak ada celah sedikit pun untuk Dia berubah. Dia yang tidak berubah itu menyebut diriNya Allah Abraham, Ishak, dan Yakub, dan sebutan itu pun bersifat kekal, tidak berubah.

Mandat yang harus kita selesaikan selama di muka bumi (Yoh 17:4) adalah mandat yang kita terima dari Allah yang kekal, maka mandat Ilahi itu juga bersifat kekal, bukan cuma sementara, ataupun hanya demi kepentingan selama di dunia.

Setiap mandat yang diberikan pada dasarnya adalah misi penggenapan (fulfillment) dari rencana kekekalan dan masuk abadi Allah. Dan ketika Yesus menyelesaikan pekerjaanNya di Golgota, maka kita memiliki jalan masuk untuk menyelesaikan semua yang menjadi bagian kita.

sesuai dengan maksud abadi, yang telah dilaksanakan-Nya dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Di dalam Dia kita beroleh keberanian dan jalan masuk kepada Allah dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepada-Nya (Ef 3:11-12)

Cerita Tuhan adalah cerita bersambung, dari satu pahlawan Iman kepada yang lain. Ibrani 11 memperlihatkan para pahlawan Iman untuk memberikan contoh kepada kita untuk bisa menyelesaikan semua mandat kita sampai akhirnya.

Dari Adam yang lama, sampai kepada Yesus Kristus sebagai Adam yang baru (Rom 5:12-21, I kor 15:22, 45), sampai akhirnya pernikahan agung antara Adam yang baru dan mempelaiNya, yaitu GerejaNya (II Kor 11:2, Ef 5:24, Why 19:1-8; 21:1-2), Dia Tuhan Abraham, Ishak, dan Yakub.  Itulah Nama-Nya!


Pendalaman Alkitab:
Kata kekal dalam bahasa Ibrani dipakai kata olam  (H5769)  yang memiliki rentang makna selama-lamanya, tidak berkesudahan, tak terbatas, waktu purbakala. Padanan kata dalam bahasa Yunani adalah aion (G165) yang berarti waktu abadi, berbeda dengan chronos (G5550), ataupun kairos (G2540). Kej 21:33 menyebut nama Tuhan dengan El-Olam (the eternal God), Allah yang kekal.

Kerja keras melahirkan sukses, kerja benar melahirkan keabadian.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar