Selasa, 11 Februari 2020 (16 Shevat 5780)
Biarkanlah Umat-ku Pergi
Kemudian Musa dan Harun pergi menghadap Firaun, lalu berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Biarkanlah umat-Ku pergi untuk mengadakan perayaan bagi-Ku di padang gurun."
(Kel 5:1)
Maka engkau harus berkata kepada Firaun: Beginilah firman TUHAN:
Israel ialah anak-Ku, anak-Ku yang sulung; sebab itu Aku berfirman
kepadamu: Biarkanlah anak-Ku itu pergi, supaya ia beribadah kepada-Ku;
tetapi jika engkau menolak membiarkannya pergi, maka Aku akan membunuh anakmu,
anakmu yang sulung." (Kel 4:22-23)
Hati Tuhan untuk anak
yang Sulung tidak hanya berhenti di masa lampau, sampai akhir zaman pun Israel
tetap menjadi yang sulung. Pilihan Tuhan akan Israel itu tetap (Rom 11:28-29). Perjanjian
kekal antara Tuhan dan Israel adalah dasar kepercayaan kita kepada korban Yesus
Kristus di kayu salib.
Berita Injil adalah
berita penggenapan janji Tuhan kepada Israel secara legal rohani, dan secara
jasmani, bangsa Israel pun tetap menjadi bagian dari rencana keselamatan yang
kekal. Didalam Yesus, baik Yahudi maupun non Yahudi akan dijadikan satu manusia
baru (one new man).
Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan
kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu
perseteruan, sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan
hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan
keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu
mengadakan damai sejahtera, dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam
satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada
salib itu. (Ef 2:14-16)
Keselamatan Israel
adalah mandat Ilahi bagi semua orang yang percaya didalam Kristus. Dialah yang sulung. Seperti pengakuan Rut kepada Naomi, Tuhannya Israel,
adalah Tuhan kita (Rut 1:16-17). Sebab itu apapun panggilan, dan mandat kita,
harus diselaraskan kepada mandat keselamatan Israel.
Bersama-bersama kita
memberkati Israel dan mengusahakan keselamatan si Sulung, karena itu hatiNya
Tuhan. Israel dipilih untuk memperliihatkan kepada kita secara jasmani, bagaimana
hidup dalam sebuah perjanjian (covenant), dengan Tuhan sendiri sebagai
raja (kingship).
Pembelaan Tuhan kepada
Israel, bukan karena Israel itu bangsa yang besar, terpandang, ataupun benar,
tapi karena perjanjianNya kepada Abraham, Ishak, dan Yakub.
Bukan karena lebih banyak jumlahmu dari bangsa manapun juga, maka hati TUHAN terpikat olehmu dan
memilih kamu--bukankah kamu ini yang paling kecil dari segala bangsa? -- tetapi
karena TUHAN mengasihi kamu dan memegang sumpah-Nya yang telah
diikrarkan-Nya kepada nenek moyangmu, maka TUHAN telah membawa kamu keluar
dengan tangan yang kuat dan menebus engkau (Ul 7:7-8)
Kasih yang tanpa
syarat (unconditional love) inilah yang membuat Tuhan selalu membela
Israel dan juga semua orang yang percaya perjanjian kekalNya melalui Yesus
Kristus. Didalam Tuhan Yesus, pembelaanNya itu tuntas. Apapun masalah kita, apapun
yang mengikat kita, diwaktuNya, Dia memperhatikan kita dan berkata, “Biarkan anak-Ku
pergi, atau kalian akan berurusan dengan Aku.” Betapa luar biasanya hidup dalam
Tuhan, bukan?
Pendalaman Alkitab:
Kata memilih dalam bahasa Ibrani dipakai
kata bachar (H4294) yang memiliki rentang makna acceptable
(dapat diterima), unggul, istimewa, bermutu, baik sekali. Dalam Kejadian kata bachar
dipakai dalam Kej 6:2 ketika “anak-anak Allah” memilih istri siapa saja yang
disukai. Kemudian di Kej 13:11 ketika Lot memilih lembah Yordan. Disini
terlihat bahwa kata bachar mengandung arti memilih sesuka hati yang memilih karena
kriteria tertentu yang dianggap baik sekali, bermutu, dan istimewa.
Tuhan memilih kita
adalah dasar dari semua yang kita percaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar