Minggu,9 Februari 2020 (14 Shevat 5780)
Aku Adalah Aku
Lalu Musa berkata kepada Allah: "Tetapi apabila aku mendapatkan orang Israel dan berkata kepada mereka: Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku: bagaimana tentang nama-Nya? --apakah yang harus kujawab kepada mereka?" Firman Allah kepada Musa: "AKU ADALAH AKU." Lagi firman-Nya: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu."
(Kel 3:13-14)
Jutaan orang Isrel
telah menjadi aset bagi Firaun diwaktu itu. Karena mereka menjadi tenaga kerja
yang bisa dipakai untuk membangun kota-kota Mesir seperti Pitom dan Raamses. Sebab
itu, ketika Tuhan memerintahkan Musa untuk membawa orang Israel keluar dari
Mesir, hal itu berarti adalah perintah untuk melawan secara langsung Firaun,
orang paling berpengaruh di dunia waktu itu.
Sementara itu, orang Israel
pun belum tentu mau menerima Musa sebagai pemimpin mereka, dan bahkan terpikir
untuk keluar dari Mesir. Ditambah lagi, Musa selama 40 tahun hanya bekerja
sebagai gembala, dia tidak memiliki pengaruh yang cukup, apalagi pasukan. Sebab
itu pertanyaan Musa, adalah pertanyaan yang sangat logis, “Tetapi Musa berkata
kepada Allah: "Siapakah aku ini, maka aku yang akan
menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?" (Kel
3:11)
Keraguan Musa dijawab dengan
pertanyaan retoris yang adalah sebuah pernyataan, “Bukankah Aku akan
menyertai engkau?...” (Kel 3:12). Dan sebelumnya Firman Tuhan juga
meyakinkan Musa siapa Dia yang mengutus dia dengan menyatakan bahwa Dia adalah,
“Aku adalah Aku” (I am Who I am) atau ehyeh asher ehyeh (Ibrani) (Kel
3:14). Artinya, Tuhan meyakinkan Musa,
bahwa penyertaaNya cukup, karena Dia adalah Tuhan dan tidak ada yang lain.
Hidup dalam mandat
Ilahi seperti Musa membutuhkan kepercayaan sepenuhnya kepada pribadi Tuhan yang
memberikan mandat. Karena Tuhan yang suruh, pasti Dia sudah mengukur kemampuan
kita (I Kor 10:13), dan pasti Dia menyertai sampai selesai, Immanuel (Mat 1:23).
Bukan hanya Dia menyertai, Dia berperang bersama kita, bahkan bagi kita (Kel
14:14).
Pernyatan Aku adalah
Aku berarti tidak ada Tuhan yang seperti Dia. Tuhan Yesus menggunakan frasa
yang sama untuk menerangkan pribadiNya kepada orang Yahudi, “before Abraham
was born, I am” (Sebelum Abraham jadi, Aku telah ada)(Yoh 8:58).
Apapun perintah dan
mandat yang harus kita lakukan selama di muka bumi ini, jaminanNya cukup Aku
adalah Aku. Itulah yang disebut Paulus,
Roh Kudus adalah jaminan bahwa kita milik Allah (Ef 1:14). Tidak perlu ada yang
diragukan lagi, Tidak ada yang seperti Dia.
Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain; kecuali Aku tidak ada Allah. Aku telah mempersenjatai engkau,
sekalipun engkau tidak mengenal Aku, supaya orang tahu dari terbitnya
matahari sampai terbenamnya, bahwa tidak ada yang lain di luar Aku. Akulah
TUHAN dan tidak ada yang lain, (Yes 45:5-6)
Pendalaman Alkitab:
Kata mengutus dalam bahasa Ibrani dipakai
kata shalach (H7071) yang artinya diregang, dilepaskan, dibebaskan,
ditembakkan seperti anak panah. Pesan Tuhan kepada Firaun (Kel 5:1) melalui
Musa “Let My People Go” atau Biarkanlah Umatku Pergi kata go (pergi) dipakai
kata shalach, yang artinya orang Israel dilepaskan seperti anak panah. Ketika
Tuhan membebaskan kita, maka sekaligus Tuhan mengutus kita menjadi pembawa mandat-mandat
Ilahi. Untuk itu hidup kita perlu diregang, dan tidak terikat dengan apapun, artinya
menyerah seperti anak panah dilepaskan, semua tergantung pemanah.
Hidup yang berkemenangan
adalah hidup dalam penyerahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar