Sabtu, 15 Februari 2020 (20 Shevat 5780)
Penyediaan Ilahi
Bacaan : Kel 16:1-36
Musa berkata: "Beginilah perintah TUHAN: Ambillah segomer penuh untuk disimpan turun-temurun, supaya keturunan mereka melihat roti yang Kuberi kamu makan di padang gurun, ketika Aku membawa kamu keluar dari tanah Mesir."
(Kel 16:32)
Bangsa Israel mengalai
tiga tahap besar setelah masa keluarga Abraham selesai. 70 orang keluarga Yakub
yang adalah benih awah dari bangsa Israel mengalami masa di Mesir (430 tahun,
Kel 12:40), padang gurun (40 tahun), sampai pada akhirnya masuk tanah
perjanjian sampai sekarang Israel mengalami perjalanan rohani yang panjang.
Dari semua tahap itu,
tahapan perjalanan di padang gurun selama 40 tahun adalah tahap perjalanan
mujizat. Selama perjalanan mereka dinaungi tiang awan dan api (Kel 13:21), dan
mereka makan makanan khusus yang didapat secara supranatural, yaitu roti manna.
Orang Israel makan manna empat puluh tahun lamanya,
sampai mereka tiba di tanah yang didiami orang; mereka makan manna sampai tiba
di perbatasan tanah Kanaan. (Kel 16:35)
Keunikan manna ini datang
dari langit setiap hari (seperti embun), setiap keluarga hanya boleh mengambil
1 gomer seorang (menurut jumlah anggota keluarga, Kel 16:16). dan setiap hari sabat
harus mengambil dua gomer (Kel 16:22).
Ketika mereka menakarnya dengan gomer, maka orang yang
mengumpulkan banyak, tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit, tidak
kekurangan. Tiap-tiap orang mengumpulkan menurut keperluannya. (Kel 16:18)
Prinsip tidak kelebihan
dan tidak kekurangan inilah prinsip penyediaan Ilahi. Selama kita hidup dalam
mandat Ilahi, kita masuk dalam sistemNya, penyediaanNya tidak akan berlebih dan
tidak akan kekurangan.
Paulus mengatakan dia tahu apa itu kelebihan dan kekurangan (Fil 4:12), Paulus mengerti arti hidup yang cukup, “Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan.” (Fil 4:11)
Paulus mengatakan dia tahu apa itu kelebihan dan kekurangan (Fil 4:12), Paulus mengerti arti hidup yang cukup, “Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan.” (Fil 4:11)
Secara supranatural
Tuhan menjaga kita, sebab itu Tuhan Yesus mengajarkan di kotbah Bukit untuk
tidak kuatir (Mat 6), dan fokus untuk mencari KerajaanNya, karena yang lain
akan diberikan (Mat 6:33). Penyediaan Ilahi selalu supranatural. “…Sesungguhnya
Aku akan menurunkan dari langit hujan roti bagimu…” (Kel 16:4).
Manna yang adalah
simbol penyediaan Ilahi tidak dibuat manusia, dan keberadaannya langsung dari Tuhan
dan langit, dihari dan waktu yang sudah ditetapkan Tuhan juga. Seperti orang
Israel, manusia hanya bisa “mengelola manna” sesuai dengan bagiannya.
Mandat Ilahi diberikan
sesuai kemampuan kita, dan pilihan Tuhan. Tuhan sudah mengukur berapa dan apa
yang kita butuhkan, tidak akan kelebihan sekaligus tidak akan kekurangan. Bagian
kita adalah mengelola apa yang ada seperti perumpaan talenta (Mat 25), dan
menjadi bendahara yang benar selama kita berjalan menuju tanah perjanjian.
Pendalaman Alkitab:
Kata Yunani autarkes (G842)
adalah satu-satunya kata yang dipakai dalam Alkitab di Fil 4:11, dipakai untuk kata
cukup atau content yang diartikan kepuasan. Kata autarkes berasal dari
dua kata autos (G846) dan arkeo (G714). Autos berarti dengan
sendirinya kata ganti orang dan arkeo
berarti dimiliki oleh oleh kekuatan yang tak terkalahkan, cukup, memadai, kuat.
Definisi kata autarkes merujuk secara rohani kepada. “Barangsiapa
percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya
akan mengalir aliran-aliran air hidup." (Yoh 7:38)
Bukan apa yang dari
luar yang menentukan, tapi yang dari dalam.