Kamis, 13 Februari 2020 (18 Shevat 5780)
Ketika TUhan Bergerak
Bacaan : Kel 14:1-31
Kemudian bergeraklah Malaikat Allah, yang tadinya berjalan di depan tentara Israel, lalu berjalan di belakang mereka; dan tiang awan itu bergerak dari depan mereka, lalu berdiri di belakang mereka.
(Kel 14:19)
Perjuangan membawa Israel
keluar dari Mesir memperlihatkan kepada kita bagaimana perjuangan keluar dari
hidup yang lama (I Kor 10:11). Bahkan setelah tulah-tulah air menjadi darah,
katak, nyamuk, lalat pikat, sampar, barah, hujan es, belalang, kegelapan (Kel
7-11), sampai malapetaka anak sulung yang mati (Kel 12:29), Firaun tidak mau
berbalik. Dia tetap mengejar Israel, sampai titik terakhir yaitu laut merah.
Kondisi Israel waktu
itu sudah tidak ada jalan keluar. Laut
merah didepan, dan Firaun serta pasukkanNya dibelakan mengejar. Tetapi
tiba-tiba, Tuhan bergerak berbeda. Malaikat Allah yang menggambarkan hadirat
Tuhan, kehadiranNya, tiba-tiba bergerak dari depan berjalan ke belakang.
Didepan Tuhan mendatangkan
air timur untuk membelah laut merah, dan dibelakang Dia menghadang Firaun.
Didepan Dia ada, dibelakang Dia juga ada.
Itulah yang disebut penyertaan Tuhan. Kel 31:6 menggambarkan dengan tepat apa yang terjadi, “Kuatkan
dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab
TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan
membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau."
Yang dilakukan orang
Israel hanya satu, yaitu terus bergerak maju. Tuhan sendiri yang membuat jalan.
Selama Israel tidak berhenti, mereka akan menemukan jalan baru, bahkan mengalami
mujizat-mujizat dalam perjalanannya.
Aku mau memimpin orang-orang buta di jalan yang tidak mereka
kenal, dan mau membawa mereka berjalan di jalan-jalan yang tidak mereka kenal. Aku
mau membuat kegelapan yang di depan mereka menjadi terang dan tanah yang
berkeluk-keluk menjadi tanah yang rata. Itulah hal-hal yang hendak Kulakukan
kepada mereka, yang pasti akan Kulaksanakan. (Yes 42:16)
Tuhan bergerak di
waktuNya, dengan caraNya. Israel tidak tahu sama sekali bahwa mereka akan
menghadapi kemustahilan ganda, yaitu laut merah dan pasukan Firaun. Kalau mereka tahu, maka dapat dipastikan
mereka tidak akan berani menentang Firaun, dan bahkan berfikir untuk keluar
dari Mesir.
Yang harus kita ingat cuma
satu, sejak awal skenario pembebasan Israel itu dari Tuhan sendiri, setelah dia
mendengar suara teriakan mereka, dan mengingat janjiNya (Kel 2:24-25). Kel
14:14 jelas mengatakan Tuhan sendiri yang berperang. Artinya, kemenangan itu
adalah kepastian, karena Tidak ada Tuhan lain yang seperti Dia (Rom 8:31).
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan
biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia
tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu
dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat
menanggungnya. (I Kor 10:13)
Ketika Tuhan bergerak, tidak ada yang bisa menghentikan. Hidup dalam mandat Ilahi adalah hidup dalam pergerakan Tuhan. Kita taat saja, Dia tahu apa yang dilakukan. Jangan bergerak sebelum Tuhan perintahkan, jangan berhenti setelah Tuhan katakan selesai.
Pendalaman Alkitab:
Kata percaya dalam bahasa Ibrani
dipakai kata aman (H539)
yang berarti mendukung, membantu
perkembangan, berdiri kokoh,mapan, tak tergoncangkan. Bil 11:12 menggunakan
kata aman ini diterjemahkan a nursing father (KJV). Dari kata aman ini lahir kata emun
(H529) dan emunah (H530) yang berarti kesetiaan, ketabahan. Kata iman dalam
rentang makna aman, emun, emunah.
Kita tidak bisa gagal apabila
kita tidak pernah berhenti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar