Rabu, 5 Februari 2020 (10 Shevat 5780)
Tetapi ia tidak dapat menyembunyikannya lebih lama lagi, sebab itu diambilnya sebuah peti pandan, dipakalnya dengan gala-gala dan ter, diletakkannya bayi itu di dalamnya dan ditaruhnya peti itu di tengah-tengah teberau di tepi sungai Nil;
(Kel 2:3)
Membangun Bahtera
Tetapi ia tidak dapat menyembunyikannya lebih lama lagi, sebab itu diambilnya sebuah peti pandan, dipakalnya dengan gala-gala dan ter, diletakkannya bayi itu di dalamnya dan ditaruhnya peti itu di tengah-tengah teberau di tepi sungai Nil;
(Kel 2:3)
Generasi ke-5 dari Abraham yaitu generasi
anak-anak Efraim dan Manasye (anak-anak Yusuf), tinggal di Mesir 430
tahun. Dari 1 keluarga, akhirnya menjadi
Israel satu bangsa. Bangsa yang memiliki janji akan sebuah tanah (the land),
yaitu tanah yang terbentang dari sungai Mesir ke sungai Efrat (Kej 15:18-21;
Kej 26:3; Kej 28:13; Kel 23:31).
Mesir bukanlah tanah perjanjian. Sebab itu ketika waktunya tiba, maka Israel harus keluar dari Mesir. Di awal kedatangan keluarga Yakub (Israel), Mesir adalah solusi, tapi akhirnya Mesir menjadi tempat perbudakan.
Mesir bukanlah tanah perjanjian. Sebab itu ketika waktunya tiba, maka Israel harus keluar dari Mesir. Di awal kedatangan keluarga Yakub (Israel), Mesir adalah solusi, tapi akhirnya Mesir menjadi tempat perbudakan.
Lamanya
orang Israel diam di Mesir adalah empat ratus tiga puluh tahun. Sesudah
lewat empat ratus tiga puluh tahun, tepat pada hari itu juga, keluarlah
segala pasukan TUHAN dari tanah Mesir. (Kel12:40)
Tuhan tidak pernah
terlambat. Dia selalu menyiapkan solusi, sebelum memberikan instruksi. Sebelum
Israel berseru, bahkan mengerang karena perbudakan (Kel 2:23-25), Tuhan
menyiapkan 1 orang keturunan Lewi (Kel 2:1), bernama Musa untuk proyek besarNya
mengeluarkan Israel dari Mesir sehingga menggenapi janjiNya atas Abraham, Ishak,
dan Yakub.
Musa diselamatkan dari
pembunuhan bayi-bayi oleh Firaun ketika dia ditempatkan di keranjang / peti yang
diapungkan di sungai Nil, sampai akhirnya dipungut putri Firaun (Kel 2:9). Kata
keranjang atau peti dalam bahasa Ibrani dipakai kata tebah yang artinya
adalah bahtera.
Kata tebah ini
pertama kali digunakan dalam Alkitab ketika Tuhan menyuruh Nuh untuk membuat
bahtera sehingga menyelamatkan dari hukuman Tuhan atas manusia melalui banjir
besar.
Buatlah bagimu sebuah bahtera
dari kayu gofir; bahtera itu harus kaubuat berpetak-petak dan harus kaututup
dengan pakal dari luar dan dari dalam.
Beginilah engkau harus membuat bahtera itu: tiga ratus hasta panjangnya, lima puluh hasta lebarnya dan
tiga puluh hasta tingginya. (Kej 6:14-15)
Keranjang, peti, atau
bahtera adalah simbol tempat yang paling aman untuk Musa, dan keluarga Nuh. Pola
membangun bahtera adalah pola Ilahi setiap kali Dia menyelamatkan manusia.
Selalu ada bahtera-bahtera yang disiapkan untuk menyelamatkan.
Tuhan Yesus
menubuatkan bahwa akhir zaman akan seperti zaman Nuh (Mat 24:37-39). Artinya, seperti
Nuh dan Musa, kita membutuhkan tebah, bahtera akhir zaman. Tuhan mencari
orang-orang yang mau menyiapkan jalan seperti Yohanes Pembaptis (Mat 3:1-2).
Apa yang disiapkan?
Ekklesia (yunani) atau jemaatNya atau gerejaNya atau tubuh Kristus atau
mempelaiNya. Tuhan Yesus memberikan otoritas dan kuasa kepada EkklesiaNya sehingga melepas dan mengikat apa yang disurga
dan dibumi.
Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas
batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan
menguasainya.
Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang
kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia
ini akan terlepas di sorga. (Mat 16:18-19)
Didalam Yesus kita adalah
batu-batu hidup yang dipergunakan untuk membangun Ekklesia, dimana orang-orang
yang percaya akan masuk didalamnya dan diselamatkan dari hari penghakiman terakhir.
Dan pembangunan Bahtera Ekklesia dimulai
dengan pernyataan “… Engkau (Yesus Kristus) adalah Mesias, Anak Allah yang
hidup!" (Mat 16:16)
Pendalaman Alkitab:
Kata ekklesia dalam bahasa Yunani
(G1577) diterjemahkan jemaat berasal
dari kata ek (G1537) yang artinya kelua, dan kaleo (G2564) yang
artinya dipanggil. Ekklesia memiliki
arti dipanggil keluar. Seperti Israel, dipanggil keluar dari Mesir untuk mewarisi
dan menduduki tanah perjanjian yang sudah dijanjikan. Orang-orang yang
terpanggil itulah Imamat yang Rajani (I Pet 2:9). Kata ekklesia ini berarti
pertemuan (assembly) dan dalam konteks pertemuan rohani akhirnya
diterjemahkan sebagai gereja. Kata ekklesia dalam kerajaan Romawi juga berarti pasukan
yang diutus untuk menduduki suatu wilayah.
Kepada siapa kita
berpihak, itulah yang akan menentukan kemenangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar