Selasa, 14 Januari 2020

Terperangkap

Selasa, 14 Januari 2020 (17 Tevet 5780)


Terperangkap

Bacaan :  Kej 4:1-15

Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya.
(Kej 4:7)

Diluar Eden, anak-anak Adam dan Hawa, Kain dan Habel, menjadi tokoh sentral dalam yang memperlihatkan gambar yang lebih utuh kekuatan dari dosa. Kesalahan Adam dan Hawa berakibat hukuman secara legal rohani, yang termanifestasi kedalam pribadi mereka dengan munculnya rasa takut, malu, dan juga berakibat dengan diusirnya dari taman Eden.

Dosa tidak berhenti disatu titik, tapi terus berkembang. Dibunuhnya Habel oleh Kain memperlihatkan dosa yang sudah termanifestasi sampai "puncak" ditandai dengan  hadirnya kematian (maut) dalam kehidupan manusia.
Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.  (Rom 6:23)
Dosa memiliki kekuatan yang sangat dahsyat. Keinginan dosa yang telah dibuahi bisa menjadi pembunuhan seperti Kain.  Yak 1:15 mengatakan, "Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut." 

Hal yang senada dalam Injil Matius 5:17-30 diajarkan tentang memikirkan zinah, dan marah sama dengan melakukan perzinahan dan membunuh, karena memang demikanlah kekuatan dosa itu.  Juga, Paulus mengajarkan bahwa sedikit saja ragi akan mengkhamiri seluruh adonan (I Kor 5:6), sebab itu kita harus murni seperti roti yang tidak beragi.
Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.  Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran (I Kor 5:7-8))
Hanya kematian Yesus dikayu salib yang bisa mematahkan sengat dosa yaitu maut (I Kor 15:55-56).  Yesuslah yang bisa membebaskan kita dari belenggu-belenggu yang sangat kuat mengikat kita. Tanpa Yesus, kita tidak mampu lepas dari perangkap dosa.

Itulah yang dikatakan Tuhan kepada Kain, "dosa sudah mengintip di depan pintu", dan "ia (dosa) sangat menggoda"  Kata menggoda dikatakan kepada Hawa "...namun engkau akan berahi kepada suamimu..." (Kej 3:6). Dalam Kidung Agung kata yang sama dipakai kata gairah, "Kepunyaan kekasihku aku, kepadaku gairahnya tertuju."  

Artinya, dosa adalah sesuatu yang sangat menggairahkan, menggoda, sehingga daging kita sangat menginginkannya (berahi). Tidak akan mampi kita lepas dari kekuatan sebesar itu kecuali Cinta Tuhan itu sendiri.
Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!  (Kid 8:6)
Diluar Kristus, kehidupan kita adalah kehidupan yang terperangkap. Generasi berganti generasi terus berputar (Pkh 1:4) menjadi sebuah lingkaran yang tak berujung pangkal. Hanya dengan keluar dari lingkaran itu kita bisa menemukan kembali tujuan kita diciptakan di muka bumi, untuk menyelesaikan mandat IlahiNya.

Pendalaman Alkitab:
Kata menggoda dipakai kata dalam bahasa Ibrani, thesuqah (H8669)) yang artinya berahi, gairah, salah, melimpah, mengejar. Kata ini sangat khusus diperuntukkan untuk hubungan paling intim antara laki-laki dan perempuan, dan kata ini dipergunakan juga untuk melukiskan keinginan dosa. Sesuatu yang tidak bisa ditahan lagi, dan harus dilakukan.  Kekuatan yang sangat besar dan tidak bisa dilawan.

Hidup dalam lingkaran tidak akan pernah sampai ketujuan, karena selalu berputar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar