Kamis, 09 Januari 2020

Kodrat Ilahi

Kamis, 9 Januari 2020 (12 Tevet 5780)


Kodrat Ilahi

Bacaan :  Kej 2:4-8

Ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.
(Kej 2:7)

Berbeda dengan tanaman, binatang laut, darat, maupun udara, manusia diciptakan dari debu yang mewakili sesuatu yang sangat tidak berarti dan ada harganya, tapi menjadi sangat berharga karena Tuhan Sang Pencipta sendiri yang memberi nafas hidup secara langsung. Dan manusia disebut makhluk yang hidup (a living soul) atau jiwa yang hidup. 

Ada 3 elemen yang disebutkan debu, nafas hidup, dan jiwa.  Dari ketiga elemen inilah kita mengenal apa yang disebut tubuh, nafas hidup (roh), dan jiwa.  Jiwa terbentuk yang terakhir setelah roh bertemu dengan tubuh.  

Sebelum kejatuhan dalam dosa (Kej 3), jiwa manusia yaitu pikiran, perasaan, dan kehendak yang ada sempurna dan selaras dengan Tuhan.  Tapi, dosa telah merusak kesempurnaan, dan manusia sudah kehilangan kemuliaan yang seharusnya menjadi warisan.
Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allahdan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. (Rom 3:23-24)
Rom 5:12 dengan lebih jelas menyatakan bahwa karena dosa satu orang (Adam), maka dosa telah menjalar kepada semua orang. Lebih lanjut, Paulus mengajarkan akibat dari dosa itu adalah maut (Rom 6:23).  Tidak ada yang baik lagi dalam diri manusia yang berdosa. Semua adalah dosa, meskipun itu mungkin hal yang dipandang baik (Kej 3:6).

Kehancuran manusia karena dosa ini dikarenakan Roh Tuhan (nafas hidup) tidak lagi menjadi satu dengan manusia. Sehingga tidak ada lagi sumber kehidupan kekal, yang ada hanyalah kehidupan biologis (tubuh) yang dikuasai oleh jiwa.

Kondisi akibat dosa inilah yang harus dipulihkan pertama kali. Bahasa yang digunakan oleh Yesus adalah dilahirkan baru (Yoh 3), atau Paulus adalah diciptakan baru (II Kor 5:17). Yohanes menyebutkan setiap orang yang dilahirkan kembali ada benih Ilahi (I Yoh 3:9).  Petrus menyebutkan sebagai kodrat Ilahi
Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.  (II Pet 1:4)
Di dalam Kristus, hidup kita bukan kita lagi, tapi Yesus yang hidup didalam kita (Gal 2:20).  Inilah kodrat Ilahi yang mengembalikan posisi kita ke posisi semula seperti sebelum Adam dan Hawa jatuh dalam dosa. Dalam posisi yang baru itu, manusia baru kita memiliki otoritas, kuasa yang sama untuk menyelesaikan rencana mula-mula, yaitu mengelola, dan menguasai bumi untuk kemuliaanNya.


Pendalaman Alkitab:
Kata dosa dipakai kata dalam bahasa Yunani, hamartano, hamartia (G264,266) yang tidak sesuai sasaran, error, tidak sesuai dengan jalan yang seharusnya, melanggar aturan.  Kondisi manusia sejak dilahirkan secara legal rohani adalah berdosa, sehingga kodrat yang sebenarnya itu hilang, tidak dimengerti, dan dipercaya lagi.


Mengenali siapa kita di dalam Kristus membuka semua kemungkinan

Hanny Setiawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar