Rabu, 08 Januari 2020

Rencana Mula-Mula

Rabu, 8 Januari 2020 (11 Tevet 5780)


Rencana Mula-Mula

Bacaan :  Kej 1:26-31

Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."
(Kej 1:28)

Sejak dari mula, manusia pertama yang ditempatkan Tuhan di taman Eden diciptakan dengan mandat Ilahi yang melekat. Ada lima kata kerja yang memperlihatan apa yang harus dikerjakan umat manusia:  1) beranakcuculah, 2) bertambah banyak, 3) penuhilah, 4) taklukanlah, dan 5) berkuasalah. Wilayah kerja manusia yang disebutkan adalah  "di bumi".

Artiya, Tuhan merencanakan manusia sejak awal untuk menjadi penguasa di bumi ini. Bukan menjadi budak, apakagi dijajah oleh bumi.  Bumi dan segala isinya harus diolah sedemikan rupa sampai menjadi maksimal demi kepentingan manusia itu sendiri. Manusia yang diciptakan segambar dan serupa Allah (Kej 1:26-27) memiliki otoritas dan kuasa "seperti tuhan" atas bumi dan seisinya.  Sebuah desain awal yang sangat besar dan mulia.

Dalam Kej 1:1 dikatakan, "Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi." kemudian di Kej 2:1 langit dan bumi selesai diciptakan, "Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya."  Langit dan bumi sejak awal adalah 1 realitas. Dengan bumi diberikan kepada manusia untuk ditempati, dikelola, dan dikuasai.

Setelah manusia jatuh kedalam dosa (Kej 3), manusia terpisah dari Tuhan, dan terjadi jurang antara dimensi langit dan bumi.  Sebab itu dalam kisah menara Babel yang dihancurkan Tuhan, masalah utama adalah usaha manusia untuk menyatukan kembali bumi dan langit dengan kekuatan sendiri.
Juga kata mereka: "Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi." (Kej 11:4)
Langit dan Bumi didesain untuk menjadi satu realitas, tapi karena dosa sekarang terpisah. Kerinduan Tuhan untuk mengembalikan langit dan bumi menjadi 1 realitas dapat terlihat dari doa yang diajarka Yesus kepada murid-murid.
"Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga." (Mat 6:9-10)
Mandat mula-mula yang terhilang itu, sekarang dikembalikan kembali di dalam Kristus dengan cara mendatangkan kerajaanNya, dan menjadikan kehendakNya di bumu, seperti di surga (langit).  Ketika dimensi surga menjadi satu dengan dimensi bumi, maka hanya akan ada 1 realitas kerajaan yang menjadi realitas manusia.

Itulah yang disebut pemulihan total. Melalui janjiNya di Kej 3:15, "Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."Maka kematian Kristus di kayu salib telah meremukkan kepala si ular.  Dan itulah titik kemenangan pemulihan total.
Kristus itu harus tinggal di sorga sampai waktu pemulihan segala sesuatu, seperti yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi-nabi-Nya yang kudus di zaman dahulu. (Kis 3:21)
Saat ini adalah era waktu dimana Tuhan sedang memulihkan kembali segala sesuatu. Dan itu dimulai dari pemulihan manusia untuk menjadi pengelola bumi yang sebenarnya, bukan si jahat. (I Yoh 5:19). Di dalam Kristus kita diciptakan kembali (II Kor 5:17), menjadi Imamat yang Rajani (I Pet 2:9). 

Pendalaman Alkitab:
Kata berkuasalah dipakai kata dalam bahasa Ibrani, radah (H7287) yang artinya memimpin, berkuasa, wilayah kekuasaan. Dalam bahasa Inggris disebut dominion.  Dari sinilah istilah kingdom (kerajaan)  yang berasal yaitu dari kata king (raja) dan domain (wilayah)


Didalam Kristus, kita memerintah bumi bukan nanti, tapi sekarang.


Hanny Setiawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar